Tasawuf bukanlah doktrin tambahan bagi kandungan al-Qur'an dan as-Sunnah. Tapi lebih merupakan implementasi bagi kerangka agung Islam dalam praktek keseharian jiwa hamba Allah yang beriman, dalam mewujudkan cita-cita hakiki dari sumber ajaran Islam itu sendiri. Karenanya, dengan menyibak cakrawala tasawuf orisinal dalam Ar Risalah Al Qusyariyah ini, kesalahpahaman tentang tasawuf bisa di tashih. Diterjemahkan; ditulis ulang oleh: KH. DR. Luqman Hakim, MA, SHI.; KH. Muhammad E. Irmansyah, SHI.
Selasa, 22 Maret 2016
MUKADIMAH RISALAH QUSHAIRIYAH
بسم الله الرحمن الرحيم
Segala puji bagi Allah Yang Maha Tunggal dengan Keagungan Diraja-Nya, dan Maha Esa dengan Keindahan Kekuasaan-Nya, Perkasa dengan Keluhuran Ahadiyah-Nya, Mahasuci dengan Ketinggian Shamadiyah-Nya. Mahabesar dalam Dzat-Nya dari segala cakrawala setiap yang memandang-Nya, dan bersih dalam Sifat-sifat-Nya dari segala bentuk dan proyeksi.
Bagi-Nya, segala Sifat-sifat yang khusus bagi Diri-Nya, dan ayat-ayat yang terucap, bahwasanya sifat dan ucapan itu tidak sama dengan makhluk-Nya.
Mahasuci Allah Yang Perkasa. Tak ada batas untuk meraih-Nya, tak ada bilangan untuk mengukur-Nya, tak ada jarak untuk membatasi-Nya, dan tak seorangpun memberi pertolongan kepada-Nya, tak ada seorang anak yang memberi syafaat kepada-Nya, tak ada bilangan untuk mengumpulkan-Nya, tak ada tempat untuk tinggal-Nya, tak ada waktu yang menemukan-Nya, tak ada kepahaman untuk mengukur-Nya dan tak ada khayalan untuk memproyeksikan-Nya.
Maha Luhur Allah untuk ditanyakan: Bagaimana Dia? Atau, di mana Dia? Atau ciptaan-Nya diupayakan oleh periasan, atau kreasi-Nya dipertaruhkan dari kekurangan dan keburukan. Sebab bagi-Nya, tak satupun yang menyamai-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dia tidak dikalahkan oleh kehidupan, dan Dia Maha Waspada lagi Maha Kuasa.
Saya memuji-Nya atas segala yang didelegasikan dan diciptakan. Dan saya bersyukur atas apa yang terangkum dalam genggaman dan tertolak, saya bertawakal kepada-Nya dan saya menerima, saya ridha terhadap apa yang telah diberikan dan apa yang tidak diberikan.
Saya bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dengan Keesaan-Nya. Tak ada sekutu bagi-Nya. Suatu kesaksian yang diyakini lewat tauhid kepada-Nya, dan berjalan melalui kebajian abadi-Nya.
Dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw. adalah hamba-Nya yang terpilih, dan menjadi kepercayaan-Nya yang terpilih, menjadi Rasul-Nya yang diutus untuk seluruh umat manusia. Semoga, senantiasa Allahmencurahkan rahmat-Nya kepadanya, dan kepada seluruh keluarganya yang menjadi lampu penerang tak kunjung padam. Begitu juga kepada para Sahabatnya yang menjadi pintu-pintu pembuka hidayah. Semoga salam-Nya senantiasa tercurah, salam yang berlipat ganda banyaknya.
MEI, 13 Jumadil Tsani 1437 H, 22 Maret 2016 M.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar