Abul Hasan al-Busyanjy r.a. berkata, "Tauhid berarti Anda tahu bahwa Allah swt. tidak serupa dengan makhluk dan tidak kontra pada Sifat-sifat."
Al-Husain bin Mansur al-Hallaj menegaskan, "Al-Qidam hanyalah bagi-Nya. Segala yang fisikal adalah Penampilan-Nya, yang tampak bendawi menetapkan-Nya, yang piranti mengintegrasikan-Nya, kekuatannya berada di genggaman-Nya. Hal-hal yang tersusun waktu, waktulah yang memisahkannya, dan yang ditegakkan oleh selain-Nya, maka bencanalah yang menyentuhnya. Hal-hal yang terbuat oleh khayal, maka proyeksi menaikkan tahapan kepada-Nya. Siapa yang berbicara soal tempat, maka akan berjumpa dengan kata dimana......;
Sungguh Mahasuci Allah swt., Dia tidak dilindungi oleh sesuatu diatas, dan tidak pula dikecilkan oleh yang dibawah. Dia tidak menerima batas dan tidak dicampuri keseluruhan. Dia tidak ditemui oleh yang ada, juga tidak dihilangkan oleh tiada. Sifat-Nya tidak memiliki sifat, pekerjaan-Nya tidak memiliki cacat. Ada-Nya tak terjangkau. Suci dari ihwal makhluk-Nya. Bahkan makhluk tidak mencampuri-Nya dan dalam pekerjaan-Nya tak ada yang memasuki-Nya. Dia menjelaskan kepada makhluk melalui Qidam-Nya, sebagaimana makhluk itu mengenal penjelasan-Nya melalui kejadian baru (hudust)-nya."
Apabila Anda berkata, "Sesuatu telah berlalu,.." maka waktu telah didahului-Nya.
Jika Anda katakan: Hawa, maka ha' dan wawu adalah ciptaan-Nya. Apabila Anda berkata, "Dimana? " Maka, Wujud-Nya telah mendahului tempat.
Huruf adalah ayat-Nya, wujud adalah ketetapan-Nya, ma'rifat adalah tauhid-Nya, dan tauhid-Nya adalah perbedaan-Nya dengan makhluk-Nya. Segala yang tergambar oleh khayal, selalu berbeda dengan-Nya. Bagaimana bisa, Dia menempati sesuatu, yang dari-Nya sesuatu itu bermula? Atau Dia kembali pada sesuatu, padahal Dialah yang memunculkannya? Dia tidak bisa dibandingkan dengan dugaan, kedekatan-Nya adalah karamah-Nya, ketinggian-Nya adalah sesuatu yang tidak berukuran ketinggian, kedatangan-Nya tanpa berpindah. Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Dzahir dan Yang Batin, Yang Dekat dan Yang Jauh, dimana tiada sesuatu pun menyamai-Nya.
Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Yusuf bin al-Husain berkata, "Ada seorang berdiri di antara dua sisi Dzun Nuun al-Mishry. Orang itu bertanya, 'Berilah aku kabar tentang tauhid, apa sebenarnya tauhid itu?' Dzun Nuun menjawab, 'Tauhid berarti Anda tahu bahwa Kekuasaan Allah swt. terhadap segala hal tanpa campur tangan, ciptaan-Nya terhadap makhluk tanpa perlu masukan, dan sebab langsung bagi segala sesuatu adalah ciptaan-Nya, dan tak ada sebab langsung bagi ciptaan-Nya. Seluruh langit tertinggi dan bumi terendah tak ada yang mengaturnya kecuali Allah swt. Segala bentuk yang terproyeksi dalam khayal Anda, maka Allah justru berbeda dengannya'."
Al-Junayd mengatakan, "Tauhid adalah ilmu Anda, dan ikrar Anda bahwa sesungguhnya Allah swt. adalah Tunggal dalam Azali-Nya, tak ada dua-Nya, dan tak sesuatu pun yang mengerjakan pekerjaan-Nya."
Jatibarang, 17 Jumadil Tsani 1437 H
MEI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar