Ketahuilah, bahwa setiap golongan dari para ulama mempunyai terminologi praktis yang selalu menjadi patokan. Mereka, dengan penggunaan kata-kata tersebut, melakukan internalisasi yang berbeda dengan lainnya, sebagaimana mereka sepakati untuk tujuan mereka, agar dipahami kelompok massanya, atau terpaku pada makna-maknanya secara global. Mereka menggunakan kata-kata yang dimengerti oleh mereka, dengan maksud agar makna di dalamnya hanya bagi mereka, membuat tirai bagi orang yang menentang tharikatnya, agar makna kata-kata mereka menjadi samar bagi orang lain, sebagai bentuk fanatis terhadap rahasia-rahasia mereka, agar tidak tersebar kepada yang bukan ahlinya. Sebab hakikat mereka bukanlah kumpulan dari ragam tugas, atau tertarik oleh macam upaya. Namun, tasawuf merupakan makna-makna yang telah diciptakan Allah swt. dalam setiap kalbu kaum Sufi, dan hakikat-hakikatnya tersari dari rahasia-rahasia kaum Sufi tersebut.
Kami bermaksud menjelaskan kata-kata tersebut agar mudah difahami oleh orang yang mau bersikukuh mendalami makna-maknanya dari mereka yang menempuh jalan tasawuf dan mengikuti tradisi mereka.*
*Ungkapan dari para Sufi sering kontra terhadap sebab logika duniawi, ketika mereka menguraikan tentang kondisi ruhani, hasrat dan bisikan hatinya, serta rasa terdalam nya. Ungkapan itu tidak bisa menggambarkan kilatan atau rasa yang begitu cepat, dan sulitnya mencari wujud serupa dalam realitas.
Baitussujud Darussalamah, 20 Rajab 1437 H
MEI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar