Kamis, 21 April 2016

KUFUR

Al-Wasithy ditanya soal kufur bagi dan kepada Allah. Jawabnya, "Kufur dan iman, dunia dan akhirat;  dari Allah,  kepada Allah, bersama Allah dan bagi Allah. Dari Allah sebagai permulaan dan awal pemunculan, dan kepada Allah sebagai tempat kembali dan pangkalnya, bersama Allah baqa' dan fana' nya,  dan bagi Allah kerajaan dan ciptaan."

Dikatakan oleh al-Junayd,  bahwa sebagian ulama bertanya soal tauhid. Kemudian dijawab al-Junayd, "Tauhid adalah keyakinan."
"Jelaskan padaku, apa tauhid itu? " demikian kata si penanya.
"Tauhid adalah ma'rifat Anda, bahwa segala gerak makhluk dan diamnya merupakan pekerjaan Allah swt.,  Dia Maha Esa tidak berkawan.
Apabila Anda sudah berpandangan demikian,  Anda telah menauhidkan-Nya." jawab Junayd.

Seseorang datang kepada Dzun Nuun minta didoakan. "Doakan aku!" kata orang tersebut. "Kalau Anda benar-benar mantap dalam ilmu ghaib melalui kebenaran tauhid, maka doa pasti dikabulkan. Jika tidak demikian, suatu doa tidak mungkin bisa menyelematkan orang tenggelam." jawab Dzun Nuun.

Abul Hasan an-Nury berkata,  "Tauhid adalah segala bisikan yang mengisyaratkan kepada Allah,  bahwa Dia bebas dari campur tangan unsur keserupaan." Sedangkan Abu Ali ar-Rudzbary ketika ditanya soal Tauhid, menjelaskan,  "Tauhid adalah istiqamah kalbu dengan penetapan terhadap suatu pemisahan dan pengingkaran terhadap keserupaan.  Tauhid melebur dalam satu kalimat,  yaitu: Setiap yang tergambar oleh khayal dan pikiran, maka Allah swt.  pasti berbeda dengan khayalan dan pikiran itu." Karena firman Allah swt.:
ليس كمثله شيء، وهو السميع البصير
Artinya: "Tidak ada sesuatu apapun yang menyamai-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. asy-Syuura 11)

Abul Qasim an-Nashr Abadzy berkata, "Surga abadi dengan keabadian yang diabadikan-Nya, ingatan-Nya kepadamu, rahmat dan mahabbah-Nya kepadamu, abadi dengan keabadian-Nya. Dua hal yang berbeda, sesuatu yang abadi karena abadi-Nya, dan sesuatu yang abadi karena diabadikan oleh-Nya."
Ahlul Haq berkata, "Sifat-sifat Dzat Yang Qadim abadi karena abadi-Nya, berbeda dengan ucapan oleh mereka yang bukan ahlul haq."

Nashr Abadzy menandaskan, "Anda bersimpang-siur antara sifat-sifat kerja (fi'l) dengan dengan sifat-sifat Dzat. Keduanya adalah sifat Allah swt. secara esensial. Apabila Anda terpancang pada tahap pisah (tafriqah), maka Anda di integrasi oleh sifat-sifat fi'l. Jika sampai pada tahap al-Jam'u, Anda akan terintegrasi oleh sifat-sifat Dzat-Nya."

Sang Syaikh, Imam Abu Ishaq al-Isfirayainy r.a. mengatakan,  "Ketika aku datang dari Baghdad,  aku belajar di masjid Naisabur perihal ruh.  Aku menjelaskan secara gamblang bahwa ruh adalah makhluk.  Sementara Abul Qasim Abadzy duduk berjauhan dengan kami mendengarkan pembicaraanku.  Hingga berlalu beberapa hari kemudian,  ia mengatakan kepada Muhammad al-Farra', 'Aku bersaksi,  sesungguhnya aku seorang Muslim baru di tangan laki-laki ini,' katanya sambil menunjuk ke arahku."

Dikisahkan tentang Yahya bin Mu'adz,  bahwa seseorang telah berkata kepadanya,  "Tolong beritahu aku mengenai Allah swt.? "  Yahya menjawab,  "Tuhan Yang Maha Esa."  Lalu dia katakan kepada Yahya, "Bagaimana Dia?"  "Dia Raja Yang Maha Kuasa," jawab Yahya.  Orang itu kembali bertanya, "Dimana Dia?"  "Dia benar-benar mengawasi, " jawabnya.  "Aku tidak bertanya tentang ini," tandas si penanya. Maka Yahya menjawab,  "Tidak ada lagi selain itu."

Ibnu Syahin bertanya kepada Junayd tentang makna:  ma'a. Junayd menjawab,  bahwa ma'a mengandung dua makna: ma'al an-biyaa' (beserta para Nabi), mengandung arti pertolongan dan penjagaan. Sebagaimana firman Allah swt.: 
إني معكما أسمع وأرى
Artinya: "Sesungguhnya Aku bersama kalian berdua,  Aku mendengar dan melihat." (QS. Thaaha: 46).
Dan makna ma'a secara umum sebagai predikat ilmu dan liputan. Allah swt. berfirman:
ما يكون من نجوى ثلاثة إلا هو رابعهم
Artinya: "Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang,  melainkan Dialah yang keempatnya." (QS.  al-Mujaadilah: 7).
Ibnu Syahin berkomentar,  "Orang seperti Anda benar-benar layak untuk menyampaikan petunjuk kepada umat,  mengenai Allah swt."

Pondok Al-Qusyairiy, 13 Rajab 1437 H.

MEI

Gambar ilustrasi Property of
museumdantanahliat. com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar